By :
Kelompok 6 (Risma, Yessi, Nana)
Populasi
adalah kumpulan individu dari suatu jenis organisme. Pengertian ini dikemukakan
untuk menjelaskan bahwa individu- individu suatu jenis organisme dapat tersebar
luas di muka bumi, namun tidak semuanya dapat saling berhubungan untuk
mengadakan perkawinan atau pertukaran informasi genetik, karena tempatnya
terpisah.
Konsep
taksomis adalah pengelompokan organisme berdasarkan kesamaan ciri fisik
tertentu. Dalam penyebutan organisme sering dipergunakan istilah taksa apabila
tingkatan taksonominya belum diketahui. Unit terkecil dalam taksonomi adalah
spesies, sedangkan unit tertinggi adalah kingdom.
Ekotipe adalah bagian dari populasi
suatu jenis yang menunjukan ciri-ciri morfologi kimia, atau fisiologi yang
mantap dan agaknya diatur oleh faktor-faktor genetika yang berkorelasi dengan
keadaan ekologi tertentu. Ekotipe merupakan bentuk genetik dari suatu jenis
dalam suatu populasi sebagai hasil adaptasinya terhadap lingkungan peralihan
antara 2 atau lebih komunitas yang berbeda.
Ciri-Ciri
Dasar Populasi
1.ciri-
ciri biologi
a. Mempunyai
struktur dan organisasi tertentu, yang sifatnya ada yang konstan dan ada pula
yang berfluktuasi dengan berjalannya waktu (umur)
b. Ontogenetik,
mempunyai sejarah kehidupan (lahir, tumbuh, berdiferensiasi, menjadi tua
= senessens, dan mati)
c. Dapat
dikenai dampak lingkungan dan memberikan respons terhadap perubahan
lingkungan
d. Mempunyai
hereditas
e. Terintegrasi
oleh faktor- faktor hereditaa oleh faktor- fektor herediter (genetik) dan
ekologi (termasuk dalam hal ini adalah kemampuan beradaptasi, ketegaran
reproduktif dan persistensi. Persistensi dalam hal ini adalah adanya
kemungkinan untuk meninggalkan keturunanuntuk waktu yang lama.
2. ciri-
ciri statistik
a. Kerapatan
(kepadatan) atau ukuran besar populasi berikut parameter- parameter utama yang
mempengaruhi seperti natalitas, mortalitas, migrasi, imigrasi, emigrasi.
b. Sebaran
(agihan, struktur) umur
c. Komposisi
genetik (“gene pool” = ganangan gen)
d. Dispersi(sebaran
individu intra populasi
Karakteristik populasi
1. Kerapatan Populasi dan Cara Pengukurannya
Kerapatan populasi adalah ukuran besar populasi yang berhubungan dengan satuan
ruang (area), yang umumnya diteliti dan dinyatakan sebagai jumlah (cacah)
individu dan biomasa persatuan luas, persatuan isi( volume) atau persatuan
berat medium lingkungan yang ditempati.
2. Natalitas
Merupakan kemampuan populasi untuk bertambah atau untuk meningkatkan jumlahnya,
melalui produsi individu baru yang dilahirkan atau ditetaskan dari teliu
melalui aktifitas perkembangan. Ada dua aspek yang berkaitan dengan natalitas
ini antara lain :
A.
fertilitas
tingkat
kinerja perkembangbiakan yang direalisasikan dalm populasi, dan tinggi
rendahnya aspek ini diukur dari jumlah telur yang di ovovivarkan atau jumlah
anak yang dilahirkan.
B.
fekunditas
tingkat
kinerja potensial populasi itu untuk menghasilkan individu baru.
3. Mortalitas
Menunjukkan
kematian individu dalam populasi. Juga dapat dibedakan dalam dua jenis yakni:
A.
mortalitas ekologik = mortalitas yang direalisasikan yakni,matinya
individu
dibawah kondisi lingkungan tertentu.
B.
mortalitas minimum(teoritis), yakni matinya individu dalam kondisi
lingkungan
yang ideal, optimum dan mati semata- mata karena usia tua.
4. Emigrasi, imigrasi dan migrasi.
Ketiga istilah diatas bersangkut
paut dengan perpindahan.
·
Emigrasi : perpindahan keluar dari area suatu populasi.
· Imigrasi
: perpindahan masuk ke dalam suatu area populasi dan mengakibatkan
meningkatkan kerapatan
· Migrasi
: menyangkut perpindahan (gerakan) periodik berangkat dan kembali dari
populasi.
5. Distribusi Individu dalam Populasi
Distribusi individu dalam populasi, sering kali
disebut sebagai dispersi atau pola penjarakan (pola penyebaran) secara umum dapat
di bedakan atas 3 pola utama yaitu:
1.
Acak (Random)
2.
Teratur (Seragam, unity):
3.
Mengelompok (Teragregasi, Clumped)
6. Pertumbuhan Populasi
Suatu populasi akan mengalami pertumbuhan, apabila
laju kelahiran di dalam populasi itu lebih besar dar laju kematian, dengan
mengasumsikan bahwa laju emigrasi.
Dikenal dua macam bentuk pertumbuhan populasi, yakni
bentuk pertumbuhan eksponensial ( dengan bentuk kurva J) dan bentuk pertumbuhan
sigmoid (dengan bentuk kurva S).
1.
Pertumbuhan Eksponensial
Pertumbuhan populasi bentuk eksponensial ini terjadi
bilamana populasi ada dalam sesuatu lingkungan ideal baik, yaitu ketersediaan
makanan, ruang dan kondisi lingkungan lainnya tidak beroperasi membatasi, tanpa
da persaingan dan lain sebagainya. Pada pertumbuhan populasi yang demikian
kerapatan bertambah dengan cepat secara eksponensial dan kemudian berhenti
mendadak saat berbagai faktor pembatas mulai berlaku mendadak.
2.
Pertumbuhan Sigmoid
Pada pertumbuhan populasi yang berbentuk sigmoid ini,
populasi mula-mula meningkat sangat lambat (fase akselerasi positif). Kemudian
makin capet sehingga mencapai laju peningkatan secara logaritmik (fase
logaritmik), namun segera menurun lagi secara perlahan dengan makin
meningkatnya pertahanan lingkungan, misalnya yang berupa persaingan intra
spesies (fase akselerasi negatif) sehingga akhirnya mencapai suatu tingkat yang
kurang lebih seimbang (fase keseimbangan).
Pengertian Jenis Endemik dan
Kosmopolit
Endemik adalah Endemisme dalam ekologi
adalah gejala yang dialami oleh organisme untuk menjadi unik pada satu lokasi
geografi tertentu, seperti pulau, lungkang (niche), negara, atau zona ekologi
tertentu. Jenis endemik adalah jenis yang ditemukan secara eksklusif pada suatu
lokasi yang memiliki sifat-sifat spesifik, misalnya tanah serpentin ( tanah
yang morfologinya berasal dari batuan ). Sedangkan jenis kosmopolit merupakan
kebalikan dari jenis endemik. Artinya dapat ditemukan di tempat luas. Istilah
endemik biasanya digunakan untuk daerah yang secara geografi terisolasi.
Sementara kosmopolit adalah terdapat diberbagai tempat. Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi persebaran jenis endemik dan kosmopolit seperti keadaan iklim
yang mencakup curah hujan, suhu, jenis tanah dan topografi.
Penyebaran populasi
Penyebaran secara teratur (regular dispersion) dengan
individu – individu yang kurang lebih berjarak sama satu dengan yang lain,
jarang terdapat di alam, tetapi umumnya di dalam suatu ekosistem yang dikelola,
dan disini tanaman atau pohon memang sengaja datur seperti itu yaitu jarak yang
sama untuk menghasilkan produk yang optimal (Setiono, 1999).
Penyebaran acak (random dispersion) juga sangat jarang
terjadi dialam. Penyebaran semacam ini biasanya terjadi apabila factor
lingkunganya sangat seragam unuk seluruh daerah dimana populasi berada, selain
itu tidak ada sifat – sifat untuk berkelompok dai organisme tersebut,, dalam
tumbuhan ada bentuk – bentuk organ tertentu yang menunjang untuk terjadinya
pengelompokan tumbuhan (Azhari, 2007).
Penyebaran secara merata, umum terdapat padaa tumbuhan. Penyebaran
seacam ini terjadi apabila adapersaingan yang kuat diantara individu – individu
dalam populasi tersebut. Pada tumuhan misalnya untuk mendapatkan nutrisi dan
ruang (Lestari, 2001).
Penyebaran secara berkelompok (clumped dispersion) dengan
individu – individu yang bergerombol dalam kelompok – kelompok adalah yang
paling umum terdapat dialam, terutama untuk hewan (Hastuti, 2007).
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran populasi
1. Distribusi
sumberdaya
2. Perilaku
sosial (pada hewan)
3. Suhu
4. Kelembaban
5. Cahaya
6. Struktur
tanah dan nutrient
7. Kimia
air, pH, dan salinitas
8. Aliran
air, O2, dsb.
Pada presentasi ini
ada beberapa pertanyaan yang ditanyakan oleh mahasiswa diantaranya adalah :
1.
Yusron : Apa yang dimaksud dengan jenis endemik dan
kosmopolik dan berikan contohnya?
Jawab : Jenis endemik adalah jenis
yang ditemukan secara eksklusif pada suatu lokasi yang memiliki sifat-sifat
spesifik contohnya bunga bangkai yang hanya ditemukan diindonesia. Sedangka jenis
kosmopolik adalah jenis yang keberadaannya secara luas contoh : spesies burung
yang ditemukan diberbagai daerah
2.
Chiko : Jelaskan tentang faktor abiotik? Dan dari
faktor abiotik tersebut apa yang paling berpengaruh?
Jawab : Faktor abiotik adalah
faktor tak hidup yang mempengaruhi penyebaran populasi yang diantaranya adalah Iklim,
relief, kondisi tanah, suhu, ph dll. Dan yang paling berpengaruh dalam
penyebaran populasi adalah iklim.
3.
Susi : Jelaskan tentang pengertian fertilisasi dan
fekunditas?
Jawab : Fertilitas adalah tingkat
kinerja perkembangbiakan yang direalisasikan dalm populasi, dan tinggi
rendahnya aspek ini diukur dari jumlah telur yang di ovovivarkan atau jumlah
anak yang dilahirkan. Sedangkan fekunditas adalah tingkat kinerja potensial
populasi itu untuk menghasilkan individu baru.
Presentasi kelompok 6 dalam penyampaian materi sudah
cukup bagus tetapi terkadang masih membaca. Sedangkan untuk audiennya sudah
lebih banyak yang mendengarkan dari pada yang berbicara sendiri hal ini perlu
ditingkatkan lagi pada presentasi-presentasi berikutnya sehingga tercipta
suasana yang nyaman dalam diskusi kelas. Tetapi masih ada yang kurang
memperhatikan sehingga pemateri harus mengulangi penjelasannya contohnya chiko
yang masih bertanya tentang pengertian faktor abiotik dan contoh-contohnya
padahal pemateri sudah menjelaskan dengan sangat jelas mengenai hal tersebut. Kejadian
seperti ini seharusnya kita buat sebagai intropeksi diri agar kejadian tersebut
tidak terulang kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar