Senin, 26 Desember 2011

LINGKUNGAN BIOTIK DAN ABIOTIK, FAKTOR EDAFIK (TANAH)


By : kelompok 5 (Ayu, Resta, Tatik)

Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.. Tanah memiliki banyak sekali jenis antara lain:
1. Tanah Humus Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
2. Tanah Pasir Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.
3. Tanah Alluvial / Tanah Endapan Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.
4. Tanah Podzolit Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
5. Tanah Vulkanik / Tanah Gunung Berapi Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.
6. Tanah Laterit Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.
7. Tanah Mediteran / Tanah Kapur Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
8. Tanah Gambut / Tanah Organosol Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera.
Faktor-Faktor Pembentukan Tanah

Faktor-faktor yang menentukan pembentukan tanah adalah sebagai berikut :
1.                  Ikllim
2.                  Batuan Induk
3.                  Vegetasi
4.                  Relief (tinggi rendahnya permukaan)
5.                  Manusia
6.                  Waktu

Fungsi Tanah
1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan kesediaan hara)
4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.
Dua Pemahaman Penting tentang Tanah:
1.Tanah sebagai tempat tumbuh dan penyedia kebutuhan tanaman, dan 
2.Tanah juga berfungsi sebagai pelindung tanaman dari serangan hama & penyakit dan dampak negatif pestisida maupun limbah industri yang berbahaya.
Profil Tanah
Profil tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah, dibuat dengan cara membuat lubang dengan ukuran panjang dan lebar serta kedalaman tertentu sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitian. Tanah merupakan tubuh alam yang terbentuk dan berkembang akibat terkena gaya-gaya alam (natural forces) terhadap proses pembentukan mineral. Pembentukan dan pelapukan bahan-bahan organik pertukaran ion-ion, pergerakan dan pencucian bahan-bahan koloid (Buckman, 1982). Batas lapisan dengan lapisan lainnya dalam suatu profil tanah dapat terlihat jelas atau baur. Dalam pengamatan di lapangan ketajaman peralihan lapisan-lapisan ini dibedakan kedalam beberapa tingkatan yaitu nyata (lebar peralihan kurang dari 2,5 cm), jelas (lebar peralihan 2,5 – 6,5 cm) dan baur (lebar peralihan lebih dari  12,5 cm). disamping itu entuk topografi dari batas horison tersebut dapat rata, berombak, tidak teratur atau terputus (Foth, 1988).
Dari presentasi kelompok 5 ada beberapa pertanyaan yang diajukan mahasiswa yaitu :
1.      Yusro
jenis tanah mana yang baik untuk pertanian, serta dalam tanah tersebut terkandung apa saja sehingga bisa membuat subur atau baik bagi pertanian? Lebih subur mana tanah vulkanik dengan tanah humus?
Jawab : Tanah yang baik bagi pertanian adalah tanah humus, karena tanah humus banyak mengandung oksigen (O2) dan mikroba. Tanah vulkaniklah yang paling subur, sebab tanah vulkanik mengandung materi daru gunung berapi itu bila dilihat dari tingkatannya. Tetapi pak husamah menambahkan bahwa kesuburan tanah tergantung dengan jenis tanamannya. Contohnya : tanaman yang berada ditanah pegunungan tidak akan bisa tumbuh ditanah pantai.
2.      Fateh
Mengapa unsur hara dalam tanah bisa berkurang? apa saja penyebabnya?
Jawab : Tanah dipakai secara terus-menerus jadi membuat unsur hara dalam tanah berkurang, oleh karenannya biasanya petani member pupuk biar tanah kembali seperti semula. Tambahan dari Pak Husamah, bahwa perbedaan Janis tanah itu dipengaruhi oleh sejarah pembentukan, unsure pembentukan, serta suhu.
3.      Eko
Perbedaan tempat dapat menimbulkan perbedaan jenis tanah pula, apa yang dapat mempengaruhi hal demikian
Jawab : Hal ini dipengaruhi oleh ketinggian, suhu, serta kelembaban. Misalnya saja pada daerah di dataran rendah tanahnya berpasir, kering hal ini dikarenakan intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi. Sedangkan daratan tinggi tanahnya banyak mengandung humus serta alluvial. Sedangkan gurun itu tidak tergantung dari tinggi rendahnya tempat, tapi dipengaruhi oleh lamanya penyinaran. Pendapat dari Pak Husamah, bahwa faktor air, air akan melarutkan serta bisa membawa unsur hara yang ada pada tanah, pemakaian terus-menerus, pupuk yang diberikan juga berpengaruh, jenis tanaman yang akan ditanam, serta suhulah yang paling berpengaruh.
Presentasi kelompok 5 sudah cukup baik dalam penyampaian materinya namun kelompok 5 masih terkesan lebih banyak membaca dari pada menjelaskan isi dari materi yang dipresentasikan. Kelompok ini juga kurang kompak dan terkesan kurang memahami materi yang disampaikan hal ini terlihat jelas pada saat meraka menjawab pertanyaan salah satu diantara mereka berbeda pendapat dalam menjawab pertanyaan. Hal ini seharusnya tidak terjadi didalam kelompok karena dalam suatu kelompok yang sangat dibutuhkan adalah kekompokan. Audiennya banyak yang tidak memperhatikan mungkin dikarenakan penyampaian materi yang terlalu monoton atau terkesan lebih banyak membaca sehingga membuat audien merasa bosan. Semoga pada presentasi selanjutnya audien lebih memperhatikan pemateri didepan dan untuk pematei dharapkan lebih menguasai materi yang akan disampaikan sehingga tidak terjadi perbadaan pendapat didalam kelompok.

POPULASI


By : Kelompok 6 (Risma, Yessi, Nana)

Populasi adalah kumpulan individu dari suatu jenis organisme. Pengertian ini dikemukakan untuk menjelaskan bahwa individu- individu suatu jenis organisme dapat tersebar luas di muka bumi, namun tidak semuanya dapat saling berhubungan untuk mengadakan perkawinan atau pertukaran informasi genetik, karena tempatnya terpisah.
Konsep taksomis adalah pengelompokan organisme berdasarkan kesamaan ciri fisik tertentu. Dalam penyebutan organisme sering dipergunakan istilah taksa apabila tingkatan taksonominya belum diketahui. Unit terkecil dalam taksonomi adalah spesies, sedangkan unit tertinggi adalah kingdom.
Ekotipe adalah bagian dari populasi suatu jenis yang menunjukan ciri-ciri morfologi kimia, atau fisiologi yang mantap dan agaknya diatur oleh faktor-faktor genetika yang berkorelasi dengan keadaan ekologi tertentu. Ekotipe merupakan bentuk genetik dari suatu jenis dalam suatu populasi sebagai hasil adaptasinya terhadap lingkungan peralihan antara 2 atau lebih komunitas yang berbeda.

Ciri-Ciri Dasar Populasi         
          1.ciri- ciri biologi
a. Mempunyai struktur dan organisasi tertentu, yang sifatnya ada yang konstan dan ada pula yang berfluktuasi dengan berjalannya waktu (umur)
b. Ontogenetik, mempunyai sejarah kehidupan (lahir, tumbuh, berdiferensiasi, menjadi tua  = senessens, dan mati)
c. Dapat dikenai dampak lingkungan dan memberikan respons terhadap perubahan  lingkungan
d. Mempunyai hereditas
e. Terintegrasi oleh faktor- faktor hereditaa oleh faktor- fektor herediter (genetik) dan ekologi (termasuk dalam hal ini adalah kemampuan beradaptasi, ketegaran reproduktif dan persistensi. Persistensi dalam hal ini adalah adanya kemungkinan untuk meninggalkan keturunanuntuk waktu yang lama.
2. ciri- ciri statistik
a. Kerapatan (kepadatan) atau ukuran besar populasi berikut parameter- parameter utama yang mempengaruhi seperti natalitas, mortalitas, migrasi, imigrasi, emigrasi.
b. Sebaran (agihan, struktur) umur
c. Komposisi genetik (“gene pool” = ganangan gen)
d. Dispersi(sebaran individu intra populasi
Karakteristik populasi
1.    Kerapatan Populasi dan Cara Pengukurannya
            Kerapatan populasi adalah ukuran besar populasi yang berhubungan dengan satuan ruang (area), yang umumnya diteliti dan dinyatakan sebagai jumlah (cacah) individu dan biomasa persatuan luas, persatuan isi( volume) atau persatuan berat medium lingkungan yang ditempati.
2.    Natalitas
            Merupakan kemampuan populasi untuk bertambah atau untuk meningkatkan jumlahnya, melalui produsi individu baru yang dilahirkan atau ditetaskan dari teliu melalui aktifitas perkembangan. Ada dua aspek yang berkaitan dengan natalitas ini antara lain :
A.    fertilitas
tingkat kinerja perkembangbiakan yang direalisasikan dalm populasi, dan tinggi rendahnya aspek ini diukur dari jumlah telur yang di ovovivarkan atau jumlah anak yang dilahirkan.
B.    fekunditas
tingkat kinerja potensial populasi itu untuk menghasilkan individu baru.
3.    Mortalitas
Menunjukkan kematian individu dalam populasi. Juga dapat dibedakan dalam dua jenis yakni:
A.    mortalitas ekologik = mortalitas yang direalisasikan yakni,matinya individu            
     dibawah kondisi lingkungan tertentu.
B.    mortalitas minimum(teoritis), yakni matinya individu dalam kondisi lingkungan      
      yang ideal, optimum dan mati semata- mata karena usia tua.
4.    Emigrasi, imigrasi dan migrasi.
 Ketiga istilah diatas bersangkut paut dengan perpindahan.
·    Emigrasi  : perpindahan keluar dari area suatu populasi.
·   Imigrasi   : perpindahan masuk ke dalam suatu area populasi dan  mengakibatkan meningkatkan kerapatan
·   Migrasi   : menyangkut perpindahan (gerakan) periodik berangkat dan kembali dari populasi.
5.    Distribusi Individu dalam Populasi
Distribusi individu dalam populasi, sering kali disebut sebagai dispersi atau pola penjarakan (pola penyebaran) secara umum dapat di bedakan atas 3 pola utama yaitu:
1.    Acak (Random)
2.    Teratur (Seragam, unity):
3.    Mengelompok (Teragregasi, Clumped)
6.    Pertumbuhan Populasi
Suatu populasi akan mengalami pertumbuhan, apabila laju kelahiran di dalam populasi itu lebih besar dar laju kematian, dengan mengasumsikan bahwa laju emigrasi.
Dikenal dua macam bentuk pertumbuhan populasi, yakni bentuk pertumbuhan eksponensial ( dengan bentuk kurva J) dan bentuk pertumbuhan sigmoid (dengan bentuk kurva S).
1.    Pertumbuhan Eksponensial
Pertumbuhan populasi bentuk eksponensial ini terjadi bilamana populasi ada dalam sesuatu lingkungan ideal baik, yaitu ketersediaan makanan, ruang dan kondisi lingkungan lainnya tidak beroperasi membatasi, tanpa da persaingan dan lain sebagainya. Pada pertumbuhan populasi yang demikian kerapatan bertambah dengan cepat secara eksponensial dan kemudian berhenti mendadak saat berbagai faktor pembatas mulai berlaku mendadak.
2.    Pertumbuhan Sigmoid
Pada pertumbuhan populasi yang berbentuk sigmoid ini, populasi mula-mula meningkat sangat lambat (fase akselerasi positif). Kemudian makin capet sehingga mencapai laju peningkatan secara logaritmik (fase logaritmik), namun segera menurun lagi secara perlahan dengan makin meningkatnya pertahanan lingkungan, misalnya yang berupa persaingan intra spesies (fase akselerasi negatif) sehingga akhirnya mencapai suatu tingkat yang kurang lebih seimbang (fase keseimbangan).
Pengertian Jenis Endemik dan Kosmopolit
Endemik adalah Endemisme dalam ekologi adalah gejala yang dialami oleh organisme untuk menjadi unik pada satu lokasi geografi tertentu, seperti pulau, lungkang (niche), negara, atau zona ekologi tertentu. Jenis endemik adalah jenis yang ditemukan secara eksklusif pada suatu lokasi yang memiliki sifat-sifat spesifik, misalnya tanah serpentin ( tanah yang morfologinya berasal dari batuan ). Sedangkan jenis kosmopolit merupakan kebalikan dari jenis endemik. Artinya dapat ditemukan di tempat luas. Istilah endemik biasanya digunakan untuk daerah yang secara geografi terisolasi. Sementara kosmopolit adalah terdapat diberbagai tempat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persebaran jenis endemik dan kosmopolit seperti keadaan iklim yang mencakup curah hujan, suhu, jenis tanah dan topografi.
Penyebaran populasi
Penyebaran secara teratur (regular dispersion) dengan individu – individu yang kurang lebih berjarak sama satu dengan yang lain, jarang terdapat di alam, tetapi umumnya di dalam suatu ekosistem yang dikelola, dan disini tanaman atau pohon memang sengaja datur seperti itu yaitu jarak yang sama untuk menghasilkan produk yang optimal (Setiono, 1999).
Penyebaran acak (random dispersion) juga sangat jarang terjadi dialam. Penyebaran semacam ini biasanya terjadi apabila factor lingkunganya sangat seragam unuk seluruh daerah dimana populasi berada, selain itu tidak ada sifat – sifat untuk berkelompok dai organisme tersebut,, dalam tumbuhan ada bentuk – bentuk organ tertentu yang menunjang untuk terjadinya pengelompokan tumbuhan (Azhari, 2007).
Penyebaran secara merata, umum terdapat padaa tumbuhan. Penyebaran seacam ini terjadi apabila adapersaingan yang kuat diantara individu – individu dalam populasi tersebut. Pada tumuhan misalnya untuk mendapatkan nutrisi dan ruang (Lestari, 2001).
Penyebaran secara berkelompok (clumped dispersion) dengan individu – individu yang bergerombol dalam kelompok – kelompok adalah yang paling umum terdapat dialam, terutama untuk hewan (Hastuti, 2007).
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran populasi
1.      Distribusi sumberdaya
2.      Perilaku sosial (pada hewan)
3.      Suhu
4.      Kelembaban
5.      Cahaya
6.      Struktur tanah dan nutrient
7.      Kimia air, pH, dan salinitas
8.      Aliran air, O2, dsb.
Pada presentasi ini ada beberapa pertanyaan yang ditanyakan oleh mahasiswa diantaranya adalah :
1.      Yusron : Apa yang dimaksud dengan jenis endemik dan kosmopolik dan berikan contohnya?
Jawab : Jenis endemik adalah jenis yang ditemukan secara eksklusif pada suatu lokasi yang memiliki sifat-sifat spesifik contohnya bunga bangkai yang hanya ditemukan diindonesia. Sedangka jenis kosmopolik adalah jenis yang keberadaannya secara luas contoh : spesies burung yang ditemukan diberbagai daerah
2.      Chiko : Jelaskan tentang faktor abiotik? Dan dari faktor abiotik tersebut apa yang paling berpengaruh?
Jawab : Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang mempengaruhi penyebaran populasi yang diantaranya adalah Iklim, relief, kondisi tanah, suhu, ph dll. Dan yang paling berpengaruh dalam penyebaran populasi adalah iklim.
3.      Susi : Jelaskan tentang pengertian fertilisasi dan fekunditas?
Jawab : Fertilitas adalah tingkat kinerja perkembangbiakan yang direalisasikan dalm populasi, dan tinggi rendahnya aspek ini diukur dari jumlah telur yang di ovovivarkan atau jumlah anak yang dilahirkan. Sedangkan fekunditas adalah tingkat kinerja potensial populasi itu untuk menghasilkan individu baru.
Presentasi kelompok 6 dalam penyampaian materi sudah cukup bagus tetapi terkadang masih membaca. Sedangkan untuk audiennya sudah lebih banyak yang mendengarkan dari pada yang berbicara sendiri hal ini perlu ditingkatkan lagi pada presentasi-presentasi berikutnya sehingga tercipta suasana yang nyaman dalam diskusi kelas. Tetapi masih ada yang kurang memperhatikan sehingga pemateri harus mengulangi penjelasannya contohnya chiko yang masih bertanya tentang pengertian faktor abiotik dan contoh-contohnya padahal pemateri sudah menjelaskan dengan sangat jelas mengenai hal tersebut. Kejadian seperti ini seharusnya kita buat sebagai intropeksi diri agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.

Minggu, 25 Desember 2011

EKOSISTEM DARAT


By : Kelompok 10 ( Susi, Alif, Mirna )

            Kelompok 10 membahas tentang ekosistem darat yang didalamnya membahas yaitu :
1.      Hutan Hujan Tropis
2.      Hutan Musiman Tropis
3.      Hutan Hujan Temperata
4.      Hutan Gugur Daun Temperata
5.      Hutan Temperata Evergreen
6.      Hutan Taiga
7.      Hutan Kayu Elfin
8.      Hutan Tropis Daun Lebar
9.      Hutan Kayu Torn
10.  Hutan Boreal
11.  Tundra 
12.  Savana
13.  Alpin
a)      Padang semak alpin
b)      Padang rumput alpin
c)      Semi gurun artik-alpin
d)      Gurun artik-alpin
e)      Padang Pasir
f)       Zona Arid (kering)
g)      Padang Rumput
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.

1.      Bioma gurun

Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun adalah :

a)      gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun)
b)      Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi
c)      sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C
d)     Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil
e)      Terdapat tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air
f)       Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.

2.      Bioma padang rumput

Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah :
a)         curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur
b)        Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat
c)         Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan
d)        Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular

3.      Bioma Hutan Basah 

Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik. Ciri-cirinya adalah :

a)      curah hujan 200-225 cm per tahun
b)      Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya
c)      Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi)
d)     Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme)
e)      Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.

4.      Bioma hutan gugur 

Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang, Ciri-cirinya adalah :

a)      curah hujan merata sepanjang tahun
b)      Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur)
c)      Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat
d)     Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).

5.      Bioma taiga

Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah :
a)      suhu di musim dingin rendah
b)      Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya
c)      Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali
d)     Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

6.      Bioma tundra

Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Ciri-citinya adalah :
a)      Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari.Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
b)      Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.

Pertanyaan untuk kelompok 10 adalah :
1.      Lely
Bagaimana kondisi ekologi dari hutan hujan tropis?
Jawab : Biasanya diwilayah tropis, hujan tahunan minimum ±1800-2000 mm, temperatur diatas 18Âșc disepanjang tahun, ketinggian ±1200 m, contohnya terdapat diwilayah Asia, Australia, Pasifik, Amerika
2.      Yessi
Bagaimana kondisi ekologi padang pasir?
Jawab : Komunitas umumnya terbuka, iklim keras, curah hujan sedikit ±250 mm per tahun, komposisi komunitas bervariasi, produktivitas primer rendah, tanah kurang subur, ekosistem tidak stabil.
3.      Risma
Pada ciri-ciri bioma tundra usia tumbuhan pendek berumur berapa dan sebutkan contohnya?
Jawab : 30-120 hari (1-4 bulan) contohnya : lumut, kerak, rumput teki, tumbuhan terna, semak-semak pendek
4.      Hasan
Bagaimana siklus nutrisi tersebut?
Jawab : Siklus nutrisi termasuk suatu jenis hutan yang kekurangan nutrisi, penguraian lambat karena suhu rendah dan kurang air
            Dalam presentasi ini pemateri cukup baik dalam penyampaian materinya tetapi mungkin terlalu monoton atau terkesen lebih membaca dari pada menjelaskan isi dari materi yang dipresentasikan. sedangkan untuk audiencenya lebih baik dari presentasi sebelumnya yaitu pada kelompok 7 dan 8 yang lebih banyak berbicara sendiri dari pada memperhatikan pemateri. untuk presentasi selanjutnya diharapkan audience lebih memperhatikan pemateri yang didepan jangan berbicara sendiri, kasihan yang didepan menerangkan tetapi kita tidak memperhatikannya sehingga terkesan berbicara sendiri tanpa ada yang mendengarkan.

EKOSISTEM


By : Kelompok 9 ( Tina, Nuris )

Dalam presentasi ini pemateri menyampaikan beberapa materi diantaranya adalah :
1.      Pengertian ekosistem
2.      Sistem tertutup dan sistem terbuka
3.      Steady state
4.      Struktur dan fungsi komponen ekosistem
a)  Komponen abiotik
b)  Komponen biotik
c)  Produser
d)  Konsumen
e)  Pengurai
5.      Aliran energi
6.      Siklus biogeokimia
7.      Produktivitas dan daya dukung
8.      Proses-proses dasar dalam produktivitas primer
9.      Metode penentuan produktivitas primer
10.  Produktivitas berbagai ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik yang tidak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme

Dalam presentasi ini mahasiswa yang bertanya adalah :
1.      Bahrul
Apakah aliran energi dalam ekosistem tersebut bisa hilang? Dan apa dampaknya?
Jawab : Aliran energi dalam ekosistem tidak dapat hilang melainkan dapat berkurang. Apabila rantai makanan terputus aliran energi tidak dapat hilang melainkan dialihkan ke yang lain, dan dampaknya akan terjadi ketidak seimbangan alam.
2.      Ulfa
Apakah metode penentuan produktivitas primer saling berkaitan atau tidak?
Jawab : Metode tersebut saling berkaitan, karena metode-metode ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya.


 Pada kelompok 9 pada presentasi ini pemateri cukup baik dalam penyampaian materinya tetapi terkadang masih terkesen lebih membaca dari pada menjelaskan isi dari materi yang dipresentasikan. Sedangkan untuk audiencenya sama dengan presentasi sebelumnya yang lebih banyak berbicara sendiri dari pada memperhatikan pemateri. Seharusnya audience lebih memperhatikan pemateri dari pada berbicara sendiri sehingga pemateri tidak perlu mengulang apa yang telah ia sampaikan didepan dan lebih merespon apa yang disampaikan oleh pemateri sehingga pada kelompok 9 hanya 2 orang saja yang bertanya.  Untuk presentasi selanjutnya diharapkan audience lebih memperhatikan pemateri yang didepan jangan berbicara sendiri, kasihan yang didepan menerangkan tetapi kita tidak memperhatikannya sehingga terkesan berbicara sendiri tanpa ada yang mendengarkan.